Kurang lebih sudah dua minggu menanti hasil autopsi putri Karen Pooroe, Zefania Carina. Seperti yang diberitakan, Zefania Carina meninggal dunia pada Sabtu, 8 Februari 2020 lalu. Putri semata wayang Karen Pooroe itu kabarnya meninggal karena terjatuh dari balkon apartemen sang ayah, Arya Satria Claproth.
Diceritakan, Zefania disebut tengah bermain di kala haru hujan dan menaiki kursi di balkon. Meninggalnya Zefania membuat publik bertanya tanya. Begitu juga dengan keluarga Karen Pooroe.
Sempat ditemukan sederet kejanggalan atas meninggalnya Zefania. Bahkan tak sedikit pula yang menyudutkan Arya. Karena itulah, jenazah putri Karen Pooroe dilakukan autopsi.
Kini sudah dua pekan berlalu, belum juga muncul kabar mengenai hasil autopsi Zefania. Padahal, hasilautopsiseharusnya dapat diketahui pada Rabu (4/3/2020) kemarin, atau dua pekan setelah makam Zefania dibongkar. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan hasilautopsidari tim forensik.
"Kami sampai hari ini masih menunggu hasilautopsidari tim ahli. Mudah mudahan bisa sesegera mungkin," kata Irwan di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020). Nantinya, jelas Irwan, hasilautopsitersebut bakal menjadi pertimbangan polisi untuk mengambil langkah selanjutnya terkait kasus ini. "Hasil dariautopsiitu akan mendukung penentuan dari langkah langkah ke depan, ujar dia.
Sebelumnya, jenazah putriKarenPooroediautopsi pada 19 Februari 2020. Petugas membongkar makamnya di TPUTanahKusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat itu, Kanit Krimum Polrestro Jakarta Selatan AKP Ricky Pranata Vivaldy mengatakan, hasilautopsidapat diketahui dalam dua pekan ke depan.
"Informasi dari tim dokter, paling lama dua pekan hasilnya. Hasilnya akan diberikan dari RS Polri ke penyidik Polres Metro Jakarta Selatan," kata Ricky di TPUTanahKusir. Zefania meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) lalu. Ia diduga terjatuh dari lantai enam sebuah apartemen di bilangan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dua hari kemudian, jenazah Zefania dimakamkan di TPUTanahKusir. Namun, pihak keluarga meminta polisi melakukanautopsiguna mengungkap penyebab kematian Zefania. KetuaKomnasPerlindunganAnak,AristMerdekaSiraitmengungkapkan kondisi psikisKarenPooroesetelah putrinya meninggal dunia.
Hal itu diungkapkanAristMerdekaSiraitdalam tayangan YouTube Starpro Indonesia yang dipublikasikan (9/2/2020). Arist mengaku turut berduka sekaligus prihatin atas peristiwa yang meninmaKarenPooroe. Arist Merdeka Sirait mengaku dirinya langsung menghubungi Karen Pooroe setelah mendengar kabar kematian anaknya, Zefania Carina.
Arist mengungkapkan reaksiKarenPooroesaat ia berkomunikasi melalui sambungan telepon. Dari nada bicaranya, Arist mengatakanKarenPooroetampak terpukul. Lebih lanjut,AristMerdekaSiraitmembeberkan kondisi psikisKarenPooroe.
Saat diwawancarai awak media, Arist sempat ditanya terkait kondisi Karen Pooroe saat mengetahui anak semata wayangnya telah meninggal dunia. Pasalnya diketahuiKarenPooroesudah 6 bulan terpisah dan tidak bertemu dengan putrinya. "Sejauh ini kondisi psikis dari Ibu Karen sendiri seperti apa pak? Udah lama enggak ketemu anaknya 6 bulan tiba tiba (meninggal)," tanya seorang wartawan kepada Arist.
Menurut Arist, saat dirinya berkomunikasi dengan Karen melalui telepon, Karen Pooroe terdengar menangis sambil meraung raung menyebut nyebut nama Arist. "Saya kira waktu saya komunikasikan, dia menceritakan anaknya meninggal dia langsung (meraung)," "Pak Arist.. Pask Arist..," ujar Arist menirukan ucapan Karen saat ditelepon.
Arist juga mengungkapkan saat percakapan ditelepon,KarenPooroeterdengar sangat emosional saat menceritakan kejadian meninggalnya sang anak. "Dengan merasa terpukul, menangis begitu lepas kontrol, menceritakan," ujar Arist. "Kita kan sudah 6 bulan tidak ketemu anak, sudah cari kemana mana, Pak Arist juga sudah memberi bantuan kepada kita, tetapi Pak Arya (sumai Karen) tidak tahu entah dimana," kata Karen seperti yang ditirukan Arist.
"Tetapi akhirnya saya ketemu di apartemen itu, putri saya dalam keadaan meninggal dunia," lanjutnya. Arist mengungkapkan, saat itu Karen Pooroe masih dalam keadaan syok. Ia seolah tak menyangka, bahwa anak yang ia rindukan dan tidak bertemu selama 6 bulan kini telah tiada.
"Jadi itu syok sekali," ungkap Arist. Arist Merdeka Sirait berharap, agar pihak kepolisian segera mengungkap kejadian yang sebenarnya. Tak lupa Arist juga berharap semoga kondisiKarenPooroesegera pulih.
"Mudah mudahan ini bisa cepat terpulihkan," ujar Arist. KetuaKomnasPerlindunganAnak,AristMerdekaSiraitmenyoroti peristiwa meninggalnya anakKarenPooroeyang diduga terjatuh dari balkon apartemen. Sebagai ketuaKomnasPerlindunganAnak, Arist mengaku turut merasa prihatin atas tragedi tersebut.
Melansir tayangan YouTube Starpro Indonesia (9/2/2020), Arist mengaku medapat kabar duka tersebut pada Sabtu, (8/2/2020). "Di hari Sabtu, saya mendapatkan informasi dari para pegiat perlindungan anak yang menyatakan, 'Pak Arist ada berita duka, anak ibu Karen yang dicari cari selama 6 bulan itu meninggal," ujar Arist Mederka Sirait. Mengetahui hal itu, Aris Merdeka Sirait mengaku kaget.
Sebab diketahui Arist sempat memberikan bantuan kepadaKarenPooroeuntuk mencari keberadaan putrinya,ZefaniaCarinatersebut. "Saya kaget, kapan meninggalnya enggak ada jelas, tetapi menyebutkan sudah meninggal," ungkap Arist. Mendapat kabar duka tersebut, Arist berinisiatif langsung menghubungiKarenPooroeuntuk memastikan kebenarnya.
"Akhirnya saya berinisiasi menelepon langsung ibu Karen, memastikan," kata Arist. Dalam percakapan teleponnya,KarenPooroemembenarkan bahwa putrinya diduga meninggal akibat terjatuh dari balkon apartemen lantai 6. "Pada percakapan kami, (Karen Pooroe) membenarkan bahwa putrinya meninggal," ujarAristMerdekaSirait.
Setelah mendapat konfirmasi dariKarenPooroe,AristMerdekaSiraitlangsung mengumumkan kabar duka itu kepada publik. PutriKarenPooroe,ZefaniaCarinadiduga terjatuh dari apartemen tempat diriya dan sang ayah, Arya Satria Claproth selama ini tinggal. "Langsung saya umumkan kepada publik, bahwa putrinya (Karen Pooroe) meninggal akibat diduga jatuh dari balkon apartemen di mana anak dan ayahnya, Pak Arya itu tinggal," ujar Arist.
Lebih lanjut,AristMerdekaSiraitmengatakan, seorang anak bisa terjatuh dari balkon apartemen merupakan kelalaian dari pengawasan pihak orangtua atau penjaga. "Kalau terjatuh itu berarti kelalaian," ujar Arist. Arist kembali menegaskan informasi yang didapatKarenPooroedari pihak kepolisian menyatakan, bahwaZefaniaCarinaterjatuh.
"Menurut keterangan Ibu Karen dari polisi, menyatakan bahwa dia (Zefania Carina) terjatuh," kata Arist. Menurutnya hal itu bisa terjadi karena ada kelalaian dari orangtua. Mengingat anak Karen Pooroe masih di bawah umur.
"Terjatuh berarti tidak ada pengawasan, kalau tidak ada pengawasan berarti kelalaian," uajr Arist. Arist mengungkapkan kelalaian yang mengakibatkan cedera atau meninggal dunia, itu bisa dikenai pidana. "Kelalaian mengakibatkan cedera, meninggal dunia, itu pidana!" tegasAristMerdekaSirait.
"Artinya bisa dikategorikan itu," lanjutnya. Namun Arist menyatakan, biar pihak kepolisian yang menyelidiki. Kini ia masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian atas tragedi meninggalnya putriKarenPooroetersebut.
"Tapi kami tunggu dulu hasil pemeriksaan atau penyidikan dari pihak kepolisian," ujarnya.