Bulan Agustus menjadi bulan bersejarah bagi Jepang. 75 tahun yang lalu, tepatnya pada 6 Agustus 1945 terjadi peristiwa pemboman Hiroshima. Setiap tahun warga Jepang selalu memperingati peristiwa ini dengan mengunjungi Hiroshima.
Hiroshima menjadi target sasaran di akhir Perang Dunia II yang menghasilkan ledakan maha dahsyat yang membentang di wilayah seluas 1.200 kaki. Ledakan bom atom di Hiroshima benar benar menghancurkan wilayah tersebut. Lebih dari 150 ribu nyawa melayang.
Bahkan wilayah di sekitarnya pun ikut hancur dan terkena dampak. Hampir mustahil bagi hewan dan tumbuhan untuk selamat dalam peristiwa ini. Namun,tidak demikian dengan pohon Ginkgo.
Terlepas dari kerusakan akibat bom atom di Hiroshima, sebuah pohon Ginkgo masih terus berdiri hingga hari ini. Ada beberapa fakta unik seputar Pohon Ginkgo di Jepang yangtetap hidup selamat dalam tragedi mengerikan bom atom Hiroshima. Diketahui pohon Ginkgo yang tumbuh di dekat Hiroshima ini disebut hibakujumoku yang artinya "pohon yang selamat" atau "a bombed trees" dalam bahasa Inggris.
Pohon Ginkgo juga menjadi bukti kekuatan spesies Ginkgo yang tumbuh di tempat tempat istimewa di Jepang saat ini. Selain bom atom di Hiroshima, gempa besar yang mengguncang wilayah Kanto juga takmematikan pohon ini. Gempa bumi besar di Kanto berkekuatan 7,9 skala Richter pada 1923 juga menjadi bukti pohon Ginkgo sangat tangguh.
Gempa bumi ini mendatangkan malapetaka di Tokyo, karena penduduk setempat menyaksikan kota terbakar, namun pepohonan masih berdiri. Meski beberapa mati karena kobaran api, sekitar 10 ribu pohon selamat dari bencana alam. Saat pohon pohon lain perlahan menyerah selama bencana tersebut, pohon Ginkgo di Tokyo perlahan mulai tumbuh kembali dan sangat subur.
Ketahanan luar biasa pohon Ginkgo terhadap api menjadi sesuatu yang diperhatikan dan diamati oleh Jepang seiring berjalannya waktu. Hingga akhirnya mereka perlahan lahan menyadari pohon ini tidak seperti pohon lainnya yang tumbuh di Jepang. Pohon Ginkgo mungkin juga tidak seperti pohon lainnya di dunia.
Faktanya, mereka bisa menjadi kunci untuk memulai kembali kehidupan di tempat tempat di mana hanya sedikit pohon yang bisa bertahan hidup. Dampak dari bom atom yang menghanguskan kota menghancurkan daunnya dan menyebabkan kulit pohon terbakar dan terluka. Ketika diperkirakan pepohonan tidak dapat bertahan dari tragedi seperti itu, sekali lagi Ginkgo pulih kembali, dengan sel sel yang masih hidup di dalam pohon.
Meskipun bagian luar pohon ini rusak, sel sel hidup di dalam terus tumbuh dan sembuh. Akhirnya, lebih dari 16.000 pohon Ginkgo pun ditanam dan berhasil memulai rangkaian kehidupan tanaman baru untuk menggantikan yang telah mati. Setelah bom dan bencana alam, 20 tahun kemudian pohon Ginkgo kembali diuji.
Ketika Hiroshima dihancurkan, 16.000 pohon Ginkgo yang ditanam pada 1923 tumbuh subur. Mereka telah hidup selama 27 tahun dan sekarang harus diuji dengan ancaman baru, yaitu Radiasi. Menurut , direktur Sekolah Studi Kehutanan dan Lingkungan Yale, Sir Peter Crane, PhD., mengatakan pohon pohon ini memiliki "silinder sel hidup".
Karena hal inilah bagian luar pohon dapat rusak parah,tapi bagian luar yang keras dari sel sel mati bisa melindungi yang hidup. Kelangsungan hidup dan daya tahan pohon begitu kuat setelah tumbukan sehingga setiap pohon terus menyerap nutrisi dan penyembuhan segera dimulai. Pohon Ginkgo begitu tahan lama dan dapat tumbuh subur di berbagai kondisi tanah, termasuk lahan pasca radiasi.
Yang benar benar luar biasa dari pohon Ginkgo adalah mereka terus tumbuh sekitar radius 2.200 dari Hiroshima, di tengah berbagai kondisi setelah perang berakhir. Hujan berwarna hitam terus turun di kota Hiroshima setelah 6 Agustus 1945, dan pohon Ginkgo berdiri di antara abu yang turun bersama hujan, tanpa ada yang layu. Sekarang, pohon Ginkgo menjadi rumah bagi plakat yang menampilkan nama nama orang yang kehilangan nyawa dalam peristiwa tragis itu.
Pohon Ginkgo dijadikan monuman peringatan dari alam yang memiliki nilai sejarah tinggi tentang ketekunan dan kelangsungan hidup, sehingga monumen pohon ini dijuluki "The Ginkgo Story."